Analisis Risiko di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Berawal dari sebuah pesan singkat ibu Sekretaris Dinas (sekdis) melalui aplikasi Whatsapp di Group Dinas. Meminta kepada setiap Bidang untuk menyelesaikan Register Risiko program dan kegiatannya. Bagi saya yang membaca, itu sebuah hal yang baru. Insting rasa ingin tahu saya bergelora kemana-mana. Mulai searching ke google, mencari tentang "Tingkat Risiko" dan lain sebagainya. Sudah mencari kesana kemari, tapi apa yang saya cari nggak ketemu. Jadinya saya harus membuat analisis sendiri.

Matriks Analisis Risiko

Dari bahan contoh yang diberikan dan beberapa hasil bacaan, mulai sedikit paham, tapi cara ngerjainnya bagaimana? haduh bener-bener ribet. Rupanya sudah ada petunjuk kolom-kolom yang harus diisi, dengan apa dan bagaimaan mengisinya. Seru juga sih mencari dan memikirkan risiko-risiko yang dapat timbul dari kegiatan aktivitas kita.


Nah, dari Analisis yang saya kerjakan, berikut adalah Daftar Risiko yang mungkin terjadi di Bidang Perizinan:

1. Tidak adanya layanan Perizinan

disebabkan karena tidak adanya Sumber Daya Manusia (SDM), Dana Operasional dan perangkat kerja, baik itu Hardware ataupun Software.

2. Berkas Permohonan hilang sebelum di proses 

Biasanya setelah berkas diterima oleh Staf Front Office diletakkan diatas meja. Jika Si Staf nya mendadak harus pergi meninggalkan ruangan. Nah, biasanya berkasnya belum disimpan pada tempat yang aman. bahkan kadang belum sempat di catat pad abuku masuk permohonan, sehingga tidak ada pengawasan dimana berkas berada.

3. Dokumen yang dipersyaratkan palsu

Untuk mengajukan permohonan perizinan biasanya diperlukan dokumen persyaratan. jumlah dokumen persyaratan ini beragam tergantung dari jenis izin yang diajukan. ada KTP, NPWP, STR dan lain sebagainya. untuk mengurus dokumen persyaratan tersebut biasanya memakan waktu bagi si pemohon. untuk menyingkat waktu alias jalan pintas, biasanya mereka memalsukan dokumen-dokumen tersebut.

4. Verifikasi persyaratan perizinan terlalu lama

Berkas yang sudah diajukan oleh pemhon harus segera di verifikasi dan divalidasi kebenarannya. terkadang disuatu waktu tertentu banyak sekali permohonan datang. sehingga SDM perizinan merasa kesulitan dan menumpuk.

5. Peninjauan lapangan tidak pasti penjadwalannya

Tenaga Tim Teknis yang biasanya melakukan peninjauan (survey) lapangan untuk melakukan visitasi/kunjungan ke lokasi kegiatan perizinan masih ada pekerjaan di tempat mereka bekerja (tenaga teknis masih di OPD teknis). Sehingga jadwal peninjauan lapangan menjadi terganggu/molor.

6. Jumlah Hari pelayanan melebihi dari dari yang semestinya (tidak sesuai SOP)

Dalam hal pelayanan perizinan, jumlah hari pelayanan sudah ditetapkan dalam aturan SOP. Untuk itu seluruh proses perizinan, mulai dari pencatatan buku masuk hingga pencatatan penerimaan berkas diselesaikan dalam waktu yang sudah ditetapkan. Jika tidak, kepuasaana masyaraklat akan menurun, bahkan dapat di "PTUN" kan.

7. Dokumen Perizinan hilang sebelum diambil

Dokumen yang sudah diterbitkan rentan hilang. harus disiapkan tempat yang aman untuk menyimpannya. karena pelaku usaha atau masyarakat tidak langsung datang mengambil berkas perizinan

8. Diamuk Masa

Bisa jadi orang tiba-tiba datang ke kantor ngamuk-ngamuk. Karena bangunan disebelah rumahnya yang baru dibangun bergetar, sehingga membuat rumah nya menjadi retak-retak. Mereka biasa datang mempertanyakan proses IMBnya ada atau tidak. Atau contoh lain seperti adanya toko Modern/Swalayan yang tiba-tiba dibangun, sehingga yang menggangu usaha kecil disekitarnya.

9. Adanya Abuse Of Power (Penyalahgunaan Wewenang Jabatan)

Bagi pejabat di Dinas Perizinan sangat rentan untuk diiming-imingi uang. Tujuannya bisa beragam, salah satunya agar perizinan yang seharusnya ditolak atau tidak dapat diproses lebih lanjut, tapi diminta oleh oknum masyarakat untuk diloloskan permohonan perizinannya.

Mungkin jika ada kesempat, untuk tindakan preventif dan pengawasan apa yang perlu dilakukan, akan saya bahas dikemudian hari.

Demikian sedikit analisis Risiko di Bidang Perizinan. Semoga apa yang saya ulas menjadi kebaikan untuk kita semua.

Komentar