Detailing Dalam Bercerita

Freddy Hernawan
Ini adalah sebuah tulisan ringan, sekedar untuk mengingatkan saya saja. Karena saya sering lupa akan hal ini. dan syukur-yukur kalau bsia menjadi manfaat bagi para pembaca. Baiklah, kita mulai, apa itu "detailing dalam bercerita"? 

Detail dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai detil. sebuah penjelasan yang lebih mendalam dan tajam. semakin detil, maka semakin jelas dan memiliki makna yang dalam. 

Sering kali orang kalau misalnya ditanya "dari mana?" bisa saja dijawab dengan "dari pasar". yup sesingkat itu jawabannya. Nah, tulisan saya kali ini akan membahas bagaimana sebuah jawaban "dari pasar" itu bisa berkembang menjadi sebuh cerita menarik dengan adanya "detailing dalam bercerita".


Kalimat "dari pasar" bisa dikembangkan lagi dengan kalimat "dari pasar dengan sepeda". yup.. dari yang awalnya 2 buah kata, sekarang menjadi 4 buah kata. dari 4 kata itu bisa detil lagi menjadi misalnya "bersama ibu saya, dari pasar dengan sepeda roda dua", dan seterusnya. kata-kata kalimat tersebut bisa terus dikembangkan, sesuai dengan imaginasi dan kemampuan kita dalam mengolah kata.

Sebelum memulai detailing dalam bercerita, sebaiknya membangun pokok-pokok bahasan terlebih dahulu. Sehingga arah dari tujuan awal dalam bercerita, bisa tetap pada jalurnya. tidak melenceng dari tujuan awal dalam bercerita atau menulis. Pokok-pokok bahasan dalam sebuah cerita, itu mirip seperti halnya batang-batang pohon (cerita), dan detailing adalah ranting dan daun-daunnya.

Kita ambil contoh Pokok-pokok bahasan; untuk cerita "pergi ke pasar"
  1. Persiapan sebelum pergi ke pasar
  2. Pergi ke pasar
  3. Kejadian di pasar
  4. Pulang dari pasar
Dari ke empat pokok bahasan diatas, bisa dikembangkan menjadi cerita-cerita dengan beberapa kalimat. misalnya untuk Pokok bahasan 1, Persiapan sebelum pergi ke pasar;
"Matahari menyambut pagi, saya dan ibu harus bergegas ke pasar untuk membeli sayuran dan beberapa keperluan rumah tangga, termasuk hit obat nyamuk. Sambil menunggu ibu menyiapkan kopi untuk ayah, saya menyiapkan sepeda untuk kami gunakan ke pasar"
Nah, itu sudah menjadi satu paragraf. dalam satu pokok bahasan bisa terdapat 1 paragraf atau dua paragraf, tergantung dari kebutuhan cerita atau tulisan.

Demikian tulisan saya kali ini. Semoga bisa bermanfaat bagi kawan-kawan yang bingung bagaimana caranya bercerita atau menulis blog.

Komentar