Tiada Puisi Untuknya

Sempat mau ketawa ketika istri ngomong "dulu papah sering buat puisi,  ada yg untuk pacar dan ada juga buat teman,  lha untuk mamah mana?"

Istriku yg baik hatinya,  percayalah bahwa aku benar2 mencintaimu. Sampai2 kata puitis untuk menggambarkan cinta ini tak muncul2. Melukiskan kata cinta yg kumiliki benar2 tak kesampaian dalam bentuk kalimat apapun. Apalagi sekedar puisi. Kalaupun mau kubuatkan puisi kesannya akan menjadi lebay,  maksa dan norak. Maukah? :p

Lalu kenapa dulu bisa buat puisi?

Karena dulu cintanya masih bisa tergambar oleh kata2. Karena dulu imajinasi jiwa muda masih jelas tergambar. Imajinasi anak baru gede. Pikiran2 kedewasaan diri belum muncul. Terlalu mudah buat melukiskan kata.
Jadi,  janganlah berpikir cinta hanya sebatas kata2 puitis. Lihatlah ketika apa2 yg telah kita lalui bersama. Liatlah apa2 yg tlah kuperbuat demi kita. Bukan sekedar kata2 manis dan puitis.

Kalaupun mamah mau..., nanti suatu hari akan papah buatin. Tapi tunggu mood nya datang ya :)

Komentar